A. PENGERTIAN MUTASI
Mutasi merupakan perubahan bentuk kualitas atau sifat yang
terjadi secara mendadak pada kromosom, atau perubahan mendadak pada bentuk dan
susunan dalam kromosom makhluk yang menghasilkan protein dan enzim yang
bermodifikasi.
Hugo de Vries
adalah orang pertama yang menggunakan istilah mutasi. Istilah ini digunakan
Hugo de Vries untuk mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada
bunga Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Setelah diselidiki, perubahan
tersebut terjadi karena penyimpangan dari kromosomnya.
Morgan (1910) juga
melakukan penelitian tentang mutasi dengan menggunakan lalat buah (Drosophlia
melanogaster). Ia menemukan lalat buah jantan bermata putih di antara sejumlah
besar lalat buah jantan bermata merah.
Sifat baru tersebut muncul karena perubahan struktur
genetik, karena sifat baru diturunkan pada generasi berikutnya.
Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis, makhluk
hidup yang mengalami mutasi dinamakan mutan, sedangkan faktor yang menyebabkan
mutasi disebut mutagen.
1.
Macam Mutasi
Berdasarkan ukuran atau jumlah nukleotida ADN yang berubah, mutasi dapat dibedakan menjadi:
Berdasarkan ukuran atau jumlah nukleotida ADN yang berubah, mutasi dapat dibedakan menjadi:
a. Mutasi
Gen (Mutasi Titik)
Mutasi titik (point mutation) terjadi akibat perubahan pada satupasang basa ADN suatu gen. Mutasi ini hanya terjadi di dalam gen.
Mutasi titik (point mutation) terjadi akibat perubahan pada satupasang basa ADN suatu gen. Mutasi ini hanya terjadi di dalam gen.
Macam-macam
mutasi gen antara lain:
1. Nonsense mutations (mutasi tak bermakna)
1. Nonsense mutations (mutasi tak bermakna)
Pada peristiwa ini terjadi perubahan kodon (triplet) dari
kode basa N asam amino tetapi tidak mengakibatkan perubahan pembentukan
protein. Contoh: UUU (fenilalanin) diganti UUC (fenilalanin)
2. Triplet mutations (mutasi ganda tiga)
2. Triplet mutations (mutasi ganda tiga)
Mutasi ini terjadi karena adanya penambahan atau penggunaan
tiga basa secara bersama-sama.
3. Frameshift mutations (mutasi bingkai)
3. Frameshift mutations (mutasi bingkai)
Terjadi karena adanya penambahan sekaligus pengurangan satu
atau beberapa pasangan basa secara bersama-sama.
b. Mutasi Kromosom
a. Mutasi kromosom terjadi karena perubahan jumlah kromosom
(ploidi)
1) Aneuploidi
Aneuploidi terjadi karena kehilangan atau penambahan
perangkat kromosom (genom) makhluk hidup normal, umumnya bersifat diploid
(mempunyai dua perangkat kromosom/dua genom). Pada aneuploid dikenal individu
monoploidi (mempunyai satu perangkat kromosom) dan poliploid (mempunyai banyak
perangkat kromosom), yaitu triploidi (3), tetraploidi (4), heksaploidi (6).
Poliploidi pada tumbuhan, misalnya apel dan tebu. Sedangkan pada hewan,
misalnya Rana esculenta dan Ascaris.
2) Aneusomi
Individu aneusomi memiliki kekurangan atau kelebihan
kromosom
dibanding dengan jumlah kromosom diploidi dari individu (misal 2n-1,
2n-2, 2n+1, 2n+2, dan sebagainya.
dibanding dengan jumlah kromosom diploidi dari individu (misal 2n-1,
2n-2, 2n+1, 2n+2, dan sebagainya.
Aneusomi dalam populasi manusia dapat menyebabkan terjadinya
macam-macam sindroma.
b. Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan
struktur kromosom (aberasi)
Struktur kromosom yang normal dengan perlakuan sinar X,
radiasinatau zat-zat kimia tertentu dapat menimbulkan perubahan struktur pada
kromosom.
Perubahan struktur kromosom biasanya disebut “aberasi kromosom” yang dapat dibedakan atas beberapa peristiwa.
Perubahan struktur kromosom biasanya disebut “aberasi kromosom” yang dapat dibedakan atas beberapa peristiwa.
1) Delesi (defisiensi)
Yaitu hilangnya suatu segmen dari sebuah kromosom, karena
kromosom patah dan potonganhilang.
2) Duplikasi
Yaitu peristiwa suatu segmen dari kromosom yang mempunyai susunan (gen-gen) yang berulang-ulang.
Yaitu peristiwa suatu segmen dari kromosom yang mempunyai susunan (gen-gen) yang berulang-ulang.
3) Translokasi
Yaitu menempelnya potongan suatu kromosom pada potongan kromosom lainnya yang bukanhomolognya.
Yaitu menempelnya potongan suatu kromosom pada potongan kromosom lainnya yang bukanhomolognya.
4) Inversi
Suatu bagian dari sebuah kromosom memiliki ukuran gen yang
terbalik.
B. PENYEBAB MUTASI
Mutasi dapat terjadi baik secara spontan ataupun rangsangan
dari luar. Mutasi spontan terjadi karena kesalahan acak dalam proses replikasi
atau saat pembelahan sel. Penyebab mutasi yang terjadi secara spontan misalnya
kesalahan mitosis dan meiosis, saat sitokinesis sel tidak terbagi menjadi dua
sel baru sehingga kromosom yang telah digandakan tetap berada dalam satu sel.
Contoh lain adalah rekombinasi, yaitu perubahan akibat masuknya gen-gen atau segmen
DNA dari molekul DNA (kromosom) lain ke dalam suatu molekul DNA.
Mutasi yang terjadi akibat rangsangan dari luar bisa
bersifat alami maupun buatan. Mutasi yang bersifat alami terjadi secara
kebetulan di alam dan biasanya jarang terjadi. Contoh mutagen alam adalah sinar
kosmis, radioaktif alam, sinar ultraviolet.
Mutasi buatan, yaitu mutasi yang terjadi karena campur
tangan manusia. Mutasi buatan ini banyak dilakukan terhadap tanaman, misalnya
tomat, anggur, jambu dan sebagainya. Dipandang dari sudut manusia mutasi buatan
ini sangat menguntungkan karena dapat memberikan hasil produksi yang cukup
tinggi. Melalui mutasi buatan ini buah yang dihasilkan besar-besar dan tidak
memiliki biji. Tanaman ini, umumya menjadi poliploid yaitu kromosom menjadi
bertambah banyak. Akan tetapi dipandang dari segi tumbuhan itu sendiri, mutasi
buatan yang menyebabkan poliploidi adalah tidak menguntungkan karena tanaman
poliploid umumnya gagal. Untuk menyebabkan tanaman poliploidi harus dilakukan
pembibitan secara terus-menerus. Pada sayuran, mutasi buatan biasa dilakukan
pada tanaman kubis (kol).
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan mutasi disebut mutagen.
Mutagen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Mutagen Kimia
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan mutasi antara lain formaldehida,
kolkisin, akridin, etil metan sulfat (EMS), etil etan sulfanoat (EES), asam
nitrit, hidrogen peroksida, kafein, bahan pengawet, dan lainlain.
2. Mutagen Fisika
Bahan-bahan fisika yang dapat menyebabkan mutasi antara lain
suhu, sinar ultraviolet, sinar x, sinar gamma, partikel a dan b, neutron, dan
radiasi kosmis.
3. Mutagen Biologi
Bahan-bahan biologi yang dapat menyebabkan mutasi antara
lain virus dan bakteri. Selain itu ada mutagen biologi yang sering menyebabkan.
yaitu elemen loncat adalah rangkaian nukleotida atau DNA yang dapat berpindah
tempat.
C. DAMPAK MUTASI BAGI KEHIDUPAN
Mutasi menyebabkan banyak sekali dampak baik negatif maupun
positif.
1. Dampak Negatif
1. Dampak Negatif
Mutasi menyebabkan timbulnya beragam jenis penyakit
berbahaya seperti sindrom, kanker.
2. Dampak Positif
2. Dampak Positif
Walaupun mutasi bersifat merugikan tetapi dalam beberapa hal
juga berguna bagi manusia, misalnya:
a. Dapat
meningkatkan hasil panen produksi pangan (gandum, tomat, kacang tanah, kelapa
poliploidi, kol poliploidi).
b. Dapat
meningkatkan hasil antibiotika (mutan Penicillium).
c. Dapat
memeriksa proses biologi (transpor elektron pada fotosintesis, fiksasi nitrogen
pada bakteri).
d. Proses
penting untuk evolusi dan variasi genetik.
e. Dapat
menambah keanekaragaman.
D. TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN.
Menurut Biogenesis dan Abiogenesis. Teori asal usul kehidupan adalah sebuah teori yang masih
berbentuk hipotesa tanpa kesimpulan yang pasti. Teori ini hanyalah sebuah
percobaan untuk menjawab keingintahuan manusia tentang asal usul kehidupan.
Keingin tahuan manusia tentang asal-susul kehidupan telah memotivasi para ahli
Biologi untuk meneliti asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha mencari
jawabannya dengan segala macam eksperimen yang dilakukan, meski hasil akhirnya
tetap penuh dengan ketidak pastian, karena tidak seorangpun yang sudah
mengalami dan menjadi saksi awal pertama kehidupan dimulai namun setidaknya
telah memunculkan 3 teori tentang asal usul kehidupan, yaitu
1. Teori Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati (Generatio Spontanea). Teori Abiogenesis dicetuskan pertama
kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu
pengetahuan dari Yunani Kuno. Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan
di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang
berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula oleh seorang ilmuwan
Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedhan. Ia mencoba melakukan
penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian
dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari,
ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan menyimpulkan
bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada abad ke-17,Antonie
van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang
mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoekmencoba
mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata
terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat
benda-benda aneh yang sangat renik.
2. Teori Biogenesis.
Teori biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa
asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan
teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo” (makhluk hidup berasal dari
telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh Biologi lain,
seperti berikut.
1. Francisco Redi adalah
seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah
teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta
yang benar. Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung.
Perlakuan tabung I ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III
tidak ditutup dan dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan
hasil eksperimen. Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat
sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen
ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa
belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang
ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk. Dari
hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu
bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati,
melainkan dari makhluk hidup juga.
2. Spallanzani adalah
seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun
1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengan
air kaldu dan hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu
makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan
bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama
sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung
dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
3. Louis Pasteur melakukan
percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan
memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher
angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara. Percobaan
yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu
tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa
hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian
air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka teori
abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
0 komentar:
Posting Komentar